DosenGuru.com - Situs-situs
web milik kampus di seluruh dunia terus berbenah dan berupaya tampil sebagai
peringkat tertinggi, baik di negaranya, kawasan atau dunia. Ya, melalui
Webometrics kini setiap enam bulan sekali peringkat situs kampus se dunia
diumumkan. Berdasakan pengumuman resmi situs Webometrics periode Juli 2012,
situs Universitas Gadjah Mada yang beralamat di http://www.ugm.ac.id/,
berhasil menempati peringkat 1 di Indonesia, peringkat 9 di Asia Tenggara,
peringkat 50 di Asia dan 381 di dunia. Ya, situs UGM masuk peringkat 500 besar
dunia, dan merupakan satu-satunya dari Indonesia. Pesaing terdekatnya situs
Universitas Indonesia hanya menempati peringkat 508, ITB peringkat 569 dan ITS
peringkat 583 dunia.
Sebagai catatan, lima besar peringkat situs kampus di dunia
secara berurutan ditempati Harvard University, Massachusetts Institute of
Technology, Stanford University, University of California Barkeley, dan Cornel
University, semuanya dari Amerika Serikat. Kampus di Amerika Serikat memang
begitu mendominasi dari 50 besar peringkat dunia, 41 di antaranya merupakan kampus
di Amerika Serikat, tiga kampus dari Inggris, dua dari Kanada, masing-masing
satu dari Brasil, Swis, Meksiko dan Jepang. Ternyata satu-satunya kampus dari
Asia yang menempati peringkat 50 besar dunia, tepatnya peringkat 42 ialah
University of Tokyo.
Webometrics menggunakan parameter penilaian terbaru yang meliputi Presence, Impact, Openness, dan Excellence.
Presence memiliki bobot 20 persen dari total penilaian, dihitung berdasarkan
volume konten global yang dapat diindeks Google. Impact, memiliki bobot paling besar, yaitu 50 persen, merupakan
kualitas konten yang diukur dengan tautan eksternal dari pihak ketiga dengan
data visibilitynya menggunakan dua mesin pencari yaitu Majestic SEO dan Ahrefs.
Sedangkan Openness memiliki bobot 15
persen dan menunjukkan jumlah rich file (pdf, doc, docs, dan ppt) yang
terindeks di google scholar. Adapun Excellence merupakan karya akademik yang
dipublikasikan di jurnal international yang tergolong high-impact dengan sumber
datanya diambil dari Scimago. Parameter ini berbobot 15 persen dari total
penilaian. (http://www.webometrics.info/)
Kembali ke situs UGM, dari empat parameter Webometrics yaitu
Presence, Impact, Openness dan Excellence, situs UGM sangat unggul untuk
Presence, yaitu menempati peringkat 22 dunia; Impact menempati peringkat 142
dunia; Openness peringkat 888 dunia; dan Excellence peringkat 2002 dunia. Peringkat
Excellence menunjukkan produktivitas dalam menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan
di jurnal internasional, peringkat 2002 dunia menunjukkan perguruan tinggi
sekelas UGM pun masih ketinggalan dalam menghasilkan karya akademik. Sedangkan
peringkat Presence yang menempati peringkat 22 dunia, menunjukkan bahwa konten
atau jumlah halaman elektronik situs UGM sangat banyak. Dengan demikian, sebagai
institusi penyelenggaran pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang
tertua dan terkemuka di Indonesia, ternyata UGM belum bisa bersaing di kancah
dunia dalam menghasilkan karya ilmiah berstandar internasional. Bandingkang dengan posisi National University of Singapore (NUS) dengan Presence hanya menempati peringkat 256 dunia, namun Exzellence berada pada peringkat 36 dunia, dan secara umum menempati peringkat 75 dunia.
Peringkat Webometrics idealnya identik dengan kualitas sebuah perguruan tinggi. Namun ternyata masih banyak institusi yang hanya sekedar mengejar peringkat, sehingga berbagai cara ditempuh, beragam rekayasa diterapkan. Hal itu dapat dengan mudah diketahui jika kita menelusuri isi situs web kampus-kampus tertentu. Dalam hal ini UGM sebagai salah satu kampus tertua di Indonesia (sudah melewati usia 63 tahun), hendaknya berupaya memberikan contoh kepada “adik-adik kampusnya”, setidaknya dapat memperbaiki peringkat Excellence dalam Webometrics, yang mencerminkan bagaimana produktivitasnya dalam menghasilkan karya atau publikasi ilmiah berstandar internasional. Jumlah halaman web situs UGM memang tergolong hebat, peringkat 22 dunia, namunjumlah karya akademik yang dipublikasikan di jurnal international hanya menempati peringkat 2002, apa kata dunia ? Hal ini hendaknya menjadi perhatian serius pimpinan dan segenap akademika UGM sebagai perguruan tinggi kebanggan bangsa Indonesia. (Atep Afia – GD 0113 – 003)
Peringkat Webometrics idealnya identik dengan kualitas sebuah perguruan tinggi. Namun ternyata masih banyak institusi yang hanya sekedar mengejar peringkat, sehingga berbagai cara ditempuh, beragam rekayasa diterapkan. Hal itu dapat dengan mudah diketahui jika kita menelusuri isi situs web kampus-kampus tertentu. Dalam hal ini UGM sebagai salah satu kampus tertua di Indonesia (sudah melewati usia 63 tahun), hendaknya berupaya memberikan contoh kepada “adik-adik kampusnya”, setidaknya dapat memperbaiki peringkat Excellence dalam Webometrics, yang mencerminkan bagaimana produktivitasnya dalam menghasilkan karya atau publikasi ilmiah berstandar internasional. Jumlah halaman web situs UGM memang tergolong hebat, peringkat 22 dunia, namunjumlah karya akademik yang dipublikasikan di jurnal international hanya menempati peringkat 2002, apa kata dunia ? Hal ini hendaknya menjadi perhatian serius pimpinan dan segenap akademika UGM sebagai perguruan tinggi kebanggan bangsa Indonesia. (Atep Afia – GD 0113 – 003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar